Program Ketahanan Pangan: Dirjenpas Libatkan Warga Binaan Lapas Subang

Pendahuluan

Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjenpas), Mashudi, menginisiasi keterlibatan warga binaan Lapas Subang dalam program ketahanan pangan pemerintah. Program ini berhasil menghasilkan panen bahan pangan belasan ton, memperlihatkan kontribusi positif warga binaan dalam kegiatan produktif di balik tembok lapas.

Analisis Program Ketahanan Pangan di Lapas Subang

Kegiatan ini bukan sekadar panen biasa, melainkan wujud pembinaan dan pemberdayaan warga binaan. Di tengah keterbatasan fasilitas dan kompleksitas pengelolaan lembaga pemasyarakatan, Lapas Subang berhasil mengoptimalkan lahan seluas lebih dari 36 ribu meter persegi untuk produksi pertanian dan perikanan. Dengan memanen sekitar 12 ton padi, hortikultura, singkong, serta penebaran 80 ribu bibit ikan, inisiatif ini membuka peluang bagi warga binaan mengasah keterampilan, membangun jiwa kewirausahaan (entrepreneurship), dan menumbuhkan harapan untuk masa depan mandiri setelah masa tahanan.

Dirjenpas Mashudi menekankan bahwa proses ini mengubah paradigma negatif terhadap narapidana menjadi sinergi pembinaan yang produktif. Program ini tidak hanya memenuhi kebutuhan pangan internal lapas, tetapi juga dapat menjadi model ketahanan pangan yang berkelanjutan, yang berdampak pada penurunan ketergantungan pada pasokan eksternal dan peningkatan kualitas hidup warga binaan.

Data Pendukung dan Dukungan Stakeholder

Hasil panen yang mencapai puluhan ton menunjukkan efektivitas metode pembinaan berbasis pertanian dan perikanan. Warga binaan dilatih oleh petugas dan bekerja sama dengan mitra strategis untuk mengelola kegiatan ini. Panen ini juga melibatkan partisipasi berbagai elemen seperti Ketua DPRD Subang, Forkopimda, Kepala Kantor Wilayah Ditjenpas, serta Direktur Teknologi dan Kerjasama yang turut hadir dalam acara panen sebagai bentuk dukungan dan pengawasan.

Kemudian, keberhasilan ini sejalan dengan program akselerasi yang dicanangkan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan yang bertujuan meningkatkan kualitas pembinaan dan reintegrasi sosial. Hal ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara aparat lapas dan mitra dapat membawa perubahan positif dalam sistem pemasyarakatan, serta memperkuat ketahanan pangan di lingkungan lapas dan masyarakat sekitar.

Kesimpulan dan Rekomendasi

Program ketahanan pangan yang melibatkan warga binaan Lapas Subang adalah contoh nyata pemberdayaan yang efektif dan bermakna. Model ini dapat direplikasi di lapas lain untuk meningkatkan kualitas pembinaan, memperluas kemandirian warga binaan, dan mendukung program ketahanan pangan nasional.

Rekomendasi untuk pengembangan lebih lanjut mencakup peningkatan kapasitas pelatihan kewirausahaan, pengembangan kemitraan dengan sektor swasta, serta pendampingan berkelanjutan untuk memastikan hasil panen dapat dikelola secara optimal demi kesejahteraan warga binaan dan kelangsungan program.

Upaya ini menandai langkah progresif dalam transformasi sistem pemasyarakatan yang tidak hanya fokus pada hukuman, tetapi juga memberi ruang bagi rehabilitasi sosial yang produktif dan berdaya guna.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *