Pendahuluan
Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung dipercaya menjadi tuan rumah Fifth International Conference on Psychology, Counseling and Social Work 2025 yang menghadirkan berbagai ahli nasional dan internasional. Konferensi dengan tema ‘Bridging Minds, Empowering Communities for Sustainable Well-being’ ini membahas isu penting seperti kesehatan mental, ketimpangan sosial, pemulihan pasca pandemi, dan dampak disrupsi digital.
Analisis
Konferensi ini viral karena menggabungkan pendekatan multidisipliner dalam menangani isu sosial dan kesehatan mental yang semakin mendapat perhatian di masyarakat. Penyelenggaraan konferensi ini merupakan respon strategis terhadap tantangan kesejahteraan sosial yang kompleks di era modern. Melibatkan akademisi, pemerintah, dan praktisi sosial dari berbagai negara memberikan perspektif yang luas dan inovatif.
Dampak sosial dari konferensi ini sangat signifikan, karena memfasilitasi diskusi kolaboratif tentang pemberdayaan masyarakat, bukan sekadar perlindungan sosial. Pendekatan pemberdayaan sosial ini diharapkan dapat menghasilkan solusi yang memberdayakan masyarakat agar mandiri, sekaligus mengurangi ketimpangan. Selain itu, konferensi ini juga menyoroti pentingnya empati, riset, dan inovasi yang diadaptasi dengan konteks lokal.
Data Pendukung
Lebih dari 100 makalah ilmiah akan dipresentasikan dalam acara ini, dengan lima narasumber utama dari berbagai negara seperti Korea Selatan, Singapura, Malaysia, dan Vietnam. Narasumber dari Indonesia juga menekankan pentingnya pendekatan Tim Multidisipliner dalam layanan sosial yang telah terbukti lebih cepat dan tepat sasaran.
Narasumber internasional antara lain:
- Sug Pyo Kim, Presiden Daegu Council on Social Welfare (Korea Selatan)
- Dr. Siddhartha Paul Tiwari, Google Asia Pacific (Singapura)
- Prof. Ahmad Rozelan Yunus, Universiti Islam Antarabangsa Malaysia
- Prof. Chua Bee Seok, Universiti Malaysia Sabah
- Assoc. Prof. Lâm Lê Thị, University of Science and Education, Vietnam
Sementara itu, konferensi ini diikuti oleh sekitar 600 mahasiswa dan dipandu oleh pakar pekerjaan sosial dari Universitas Bhayangkara Jakarta, Prof. Adi Fahrudin. Pendekatan lintas disiplin ini diharapkan dapat melahirkan gagasan strategis untuk pengembangan kesejahteraan sosial di Indonesia dan global.
Kesimpulan
Konferensi di Poltekesos Bandung ini menjadi langkah penting dalam mendorong kolaborasi lintas sektor untuk menghadapi tantangan kesejahteraan sosial dan kesehatan mental. Transisi dari perlindungan sosial ke pemberdayaan sosial menandai perubahan paradigma yang lebih proaktif dan berkelanjutan. Rekomendasi utama yang dapat diambil adalah perlunya penguatan kerja sama internasional, pendekatan multidisipliner, serta adaptasi riset dan inovasi dengan kondisi lokal untuk hasil yang efektif dan berkelanjutan.
Pemerintah, akademisi, dan praktik sosial diharapkan terus meningkatkan sinergi dan inovasi agar masyarakat dapat menikmati kesejahteraan yang berkeadilan dan berkelanjutan.