Pengamanan 28 Orang dan Penyitaan Flare Saat Laga Persija Vs Malut United di JIS

Pendahuluan

Dalam pertandingan sepak bola antara Persija Jakarta dan Malut United yang berlangsung di Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara, terjadi insiden yang menyebabkan pertandingan sempat dihentikan sementara. Insiden ini dipicu oleh beberapa suporter yang menyalakan flare dan melemparnya ke lapangan. Sebanyak 28 orang diamankan oleh polisi, dan puluhan benda berbahaya seperti flare, cutter, dan minuman keras berhasil disita sebelum dan selama pertandingan berlangsung.

Analisis Insiden

Pertandingan antara Persija dan Malut United sempat mengalami gangguan keamanan saat flare dinyalakan dari tribun utara, yang kemudian menyebar di berbagai sisi stadion. Penggunaan flare dan smoke bomb oleh suporter menimbulkan gangguan serius pada jalannya pertandingan, bahkan memaksa wasit menghentikan pertandingan untuk sementara waktu guna menjaga keselamatan pemain dan penonton lainnya.

Situasi ini menunjukkan tantangan dalam pengelolaan keamanan di stadion yang baru seperti JIS. Meski sudah ada pemeriksaan ketat dan penyitaan sejumlah benda berbahaya sebelum pertandingan, keberadaan flare tetap bisa menimbulkan risiko keamanan. Penonton juga mengekspresikan protes mereka lewat spanduk yang menuntut perombakan manajemen Persija, yang menambah dinamika sosial di dalam stadion.

Data dan Pernyataan Resmi

Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Ahmad Fuady, mengungkapkan bahwa sebelum masuk stadion, telah dilakukan pemeriksaan dan diamankan total 36 orang; terdiri dari 34 laki-laki dan 2 perempuan. Dari jumlah tersebut, 28 orang dibawa ke Polres Metro Jakarta Utara untuk proses pemeriksaan, sementara 8 lainnya tetap berada di posko pengamanan. Barang bukti yang disita meliputi 20 flare, satu cutter, serta tiga botol minuman keras.

Pertandingan dihentikan pada menit ke-74 setelah flare dan smoke bomb dilemparkan ke lapangan. Asap yang menggumpal dari flare menimbulkan bahaya, sehingga petugas stadion melalui pengeras suara mengimbau suporter untuk mematikan flare dan mengurangi asap. Setelah kurang lebih lima menit, situasi dinyatakan kondusif dan pertandingan dilanjutkan kembali tanpa tercipta gol hingga akhir pertandingan.

Selain itu, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, yang hadir pada pertandingan tersebut, memilih meninggalkan stadion saat flare mulai menyala, menandakan keprihatinan akan keamanan di area stadion.

Kesimpulan dan Rekomendasi

Insiden flare yang terjadi di stadion JIS selama laga Persija Vs Malut United merupakan peringatan penting terkait pengelolaan keamanan di stadion-stadion modern. Meskipun telah dilakukan pemeriksaan ketat dan penyitaan barang berbahaya, masih ada celah yang dapat dimanfaatkan oleh oknum suporter. Oleh karena itu, diperlukan strategi pengamanan yang lebih terpadu dan teknologi pendeteksi yang lebih canggih agar potensi risiko keamanan dapat diminimalisir.

Selain itu, pengelola klub dan manajemen stadion harus bekerja sama dengan aparat keamanan dan komunitas suporter untuk membangun budaya stadion yang aman dan nyaman, serta mengurangi risiko gangguan selama pertandingan. Edukasi kepada suporter juga penting agar mereka memahami bahayanya menggunakan benda berbahaya seperti flare dan minuman keras di dalam stadion.

Fokus pada keselematan dan kenyamanan semua pihak yang terlibat, baik pemain, suporter, maupun petugas keamanan, harus menjadi prioritas utama agar olahraga dapat dinikmati dengan damai dan sportif.

Sumber: Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Ahmad Fuady, laporan insiden di JIS pada 23 Mei 2025.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *