Pendahuluan
Imigrasi Kerajaan Saudi Arabia bersama Direktorat Jenderal Imigrasi Indonesia telah meluncurkan program inovatif bernama “Makkah Route” yang memberikan kemudahan pada proses keimigrasian bagi jamaah haji Indonesia. Pada tahun 2025, hampir 100 ribu jamaah haji Indonesia telah memanfaatkan program ini, yang bertujuan untuk mempercepat dan mempermudah proses imigrasi sebelum keberangkatan ke tanah suci.
Analisis
Program Makkah Route memungkinkan jamaah haji untuk melewati pemeriksaan paspor dan visa langsung di bandara keberangkatan di Indonesia, sehingga ketika tiba di Arab Saudi, jamaah tidak perlu lagi menjalani proses imigrasi yang biasanya memakan waktu. Ini merupakan bentuk layanan immigration checkpoint in advance yang dikerjasamakan antara Imigrasi Arab Saudi dan Direktorat Jenderal Imigrasi Indonesia.
Adanya program ini memberikan dampak positif signifikan terhadap kelancaran keberangkatan jamaah haji, khususnya mereka yang berusia lanjut dan jamaah difabel, sehingga fokus utama mereka adalah menjalankan ibadah tanpa harus terganggu oleh prosedur administrasi yang panjang.
Data Pendukung
Hingga tahun 2025, tercatat sebanyak 97.221 jamaah haji Indonesia menggunakan layanan Makkah Route. Operasional program ini berjalan di tiga embarkasi utama:
- Bandara Soekarno-Hatta (Jakarta-Bekasi) melayani 61 kloter dengan jumlah jamaah 26.606 orang melalui 13 konter pemeriksaan keimigrasian.
- Bandara Juanda Surabaya melayani 97 kloter dengan total 36.809 jamaah lewat 7 konter pemeriksaan keimigrasian.
- Bandara Adi Soemarmo Surakarta menggunakan 7 konter pemeriksaan untuk melayani 94 kloter berjumlah 33.806 jamaah.
Jumlah total jamaah haji Indonesia pada 2025 mencapai 221.000 orang, sehingga sekitar 44% jamaah telah terlayani oleh program ini. Plt Direktur Jenderal Imigrasi, Yuldi Yusman, berharap program ini dapat diperluas ke seluruh embarkasi agar semua jamaah bisa merasakan kemudahan serupa.
Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Agus Andrianto pun sedang membahas agar program ini menjadi resiprokal, di mana petugas imigrasi Indonesia juga dapat melakukan pemeriksaan sebelum jamaah kembali ke tanah air, meningkatkan efisiensi dan kenyamanan pelayanan keimigrasian.
Kesimpulan
Implementasi program Makkah Route merupakan langkah strategis yang memberikan kemudahan dan efisiensi proses keimigrasian jamaah haji Indonesia. Dengan mempercepat proses administrasi dan mengurangi beban di pintu kedatangan Arab Saudi, jamaah dapat lebih fokus pada ibadah dan kenyamanan perjalanan.
Perlu dukungan berkelanjutan dan ekspansi program ke seluruh embarkasi haji di Indonesia, serta kerja sama resiprokal dengan Arab Saudi untuk pelayanan kembali ke tanah air. Inovasi ini memperlihatkan bahwa sinergi antarnegara dalam pelayanan haji dapat menghadirkan solusi yang adaptif dan responsif terhadap kebutuhan jamaah, terutama kelompok rentan seperti lansia dan difabel.
Ke depan, Makkah Route dapat menjadi contoh layanan administrasi haji yang modern dan efisien, memberikan nilai tambah yang signifikan dalam penyelenggaraan ibadah haji Indonesia.