HNW Puji Masyarakat yang Konsisten Bela Kemerdekaan Palestina

Pendahuluan

Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid (HNW), memberikan apresiasi kepada elemen masyarakat yang konsisten mempertahankan konstitusi dalam membela kemerdekaan Palestina dan menolak penjajahan Israel. Apresiasi ini disampaikan dalam sebuah seminar bertajuk ‘From The Shadow Of Nakba: Breaking The Silence, End the Ongoing Genocide’ yang diadakan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada 27 Mei 2025.

Analisis

Seminar ini mengangkat peringatan “Nakba”, tragedi kemanusiaan yang menimpa warga Palestina sejak 15 Mei 1948, ketika 750 ribu warga Palestina mengalami pengusiran dan penjarahan yang dilakukan oleh Israel, hingga menyebabkan penjajahan dan pengusiran paksa dari tanah air mereka. Tragedi ini berlanjut hingga tahun 1967 dan masih terjadi di Gaza dengan 2,4 juta warga Gaza yang menjadi korban Nakba saat ini.

HNW menilai keterlibatan masyarakat yang teguh dalam membela kemerdekaan Palestina adalah wujud penolakan terhadap tindakan penjajahan dan genosida yang masih berlangsung. Seminar tersebut juga sebagai pengingat kepada publik agar tidak melupakan sejarah dan terus menggalang kolaborasi dengan lembaga internasional untuk menghentikan tragedi ini.

Lebih lanjut, HNW menyampaikan keprihatinannya atas rencana jahat Zionis Israel untuk memberlakukan kembali Nakba di Gaza, yang bahkan dinyatakan secara terbuka oleh anggota Knesset, Ariel Karrnel. Hal ini menambah urgensi dukungan internasional agar genosida yang terjadi dapat dihentikan dan proses kemerdekaan Palestina dapat terealisasi.

Kejahatan yang terjadi di Gaza juga mengancam eksistensi Masjid Al-Aqsha, yang sejak 2016 diakui UNESCO sebagai cagar budaya dunia milik umat Islam. Pada 17 Mei 2025, lebih dari 1400 Zionis Israel bersama Menteri Pertahanan Israel menyerbu kawasan Masjid Al-Aqsha dengan pengamanan militer, melakukan peribadatan Yahudi, dan mengibarkan bendera Israel. Netayahu, Perdana Menteri Israel, bahkan dikabarkan berjalan di bawah kawasan tersebut dengan dalih mencari bukti keberadaan Kuil Solomon.

Data Pendukung

PBB telah menetapkan 15 Mei sebagai Hari Nakba secara internasional sejak tahun 2022 dan memperingatinya pertama kali pada tahun 2023. Berbagai lembaga internasional seperti International Criminal Court (ICC), International Criminal Justice (ICJ), Parlemen Eropa, Uni Eropa, Liga Arab, Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), dan organisasi parlemen internasional lainnya secara tegas menolak genosida yang dilakukan Israel terhadap Gaza. Mereka menyerukan agar Israel meninggalkan wilayah yang dijajah dan menolak usulan relokasi warga Gaza ke luar Palestina.

Selain itu, seminar ini juga menyoroti dukungan banyak negara termasuk negara-negara Eropa terhadap kemerdekaan Palestina serta upaya untuk mengingatkan dunia tentang genosida dan holocaust yang sedang terjadi di Gaza. Sedangkan kejahatan yang melebar di tanah Gaza dikhawatirkan membahayakan keberadaan Masjid Al-Aqsha yang sangat penting bagi umat Islam.

Kesimpulan

Peristiwa ini mengajarkan pentingnya peran masyarakat dan komunitas internasional dalam membela kemerdekaan Palestina dan menolak penjajahan serta genosida yang masih terus berlangsung. Seminar dan kegiatan serupa menjadi sarana edukasi dan pengingat agar tragedi Nakba tidak dilupakan dan dihentikan. Dukungan dan kolaborasi dengan lembaga internasional adalah kunci dalam memperjuangkan keadilan dan kemerdekaan Palestina.

Krisis yang mengancam situs suci Masjid Al-Aqsha harus mendapat perhatian serius dari dunia terutama komunitas Islam dan organisasi internasional seperti OKI agar tidak terjadi kehancuran yang lebih besar. Kesadaran bersama dan aksi global diharapkan dapat mencegah meluasnya tragedi kemanusiaan yang terjadi di Gaza dan membawa ke arah perdamaian abadi.

Acara seminar ini juga dihadiri oleh komunitas pro-Palestina, pihak Adara Relief International, dan beberapa tokoh serta jurnalis internasional yang mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *