Kerja Sama Internasional Penting Menurut BNPT untuk Atasi Terorisme

Pendahuluan

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen. Pol. Eddy Hartono, menegaskan pentingnya kerja sama internasional untuk mengatasi terorisme dan kejahatan transnasional lainnya. Hal ini disampaikan dalam Sidang ke-34 Komisi Pencegahan Kejahatan dan Peradilan Pidana (CCPCJ) yang berlangsung di Wina, Austria.

Sidang CCPCJ tahun ini mengangkat tema tentang upaya menghadapi bentuk-bentuk kejahatan baru, berkembang, dan yang berdampak terhadap lingkungan, termasuk penyelundupan barang komersial serta perdagangan barang-barang budaya dan kejahatan lain yang menyasar benda-benda budaya.

Analisis Pentingnya Kerja Sama Internasional Menurut BNPT

Dalam konteks global saat ini, kejahatan termasuk terorisme telah berkembang menjadi fenomena lintas negara yang kompleks. Komjen Pol. Eddy Hartono menyampaikan bahwa semangat multilateralisme dan kerja sama antarnegara menjadi kunci utama dalam upaya penanggulangan tersebut.

Kerja sama ini tidak hanya penting untuk pertukaran informasi, tetapi juga dalam peningkatan kapasitas teknis dan strategis antar negara untuk menghadapi tantangan bersama. Baginya, tanpa kolaborasi internasional yang kuat, upaya nasional bisa menjadi tidak efektif dalam mengatasi jaringan kejahatan lintas batas.

Di tingkat nasional, Indonesia berkomitmen untuk memperkuat kemitraan teknis khususnya melalui kerjasama dengan UNODC (United Nations Office on Drugs and Crime) melalui Programme Governance Committee (PGC). Ini menunjukkan pendekatan integratif yang diambil Indonesia untuk mengatasi isu ini.

BNPT juga menekankan perlunya perlindungan khusus bagi anak-anak yang terasosiasi dengan kelompok teroris, sebuah isu yang diangkat bersama Australia dalam resolusi tahun sebelumnya. Pendekatan holistik ini penting agar tidak hanya fokus pada aspek hukum, tetapi juga perlindungan dan rehabilitasi anak-anak yang terdampak terorisme.

Data Pendukung dan Dukungan Global

Sidang CCPCJ menjadi forum penting di mana berbagai negara membahas respon terhadap kejahatan yang terus berubah. Tema tahun ini menyoroti kejahatan yang tidak hanya konvensional tetapi juga yang berdampak terhadap lingkungan dan sosial, yang memerlukan kerja sama multi-disiplin dan multilateralisme yang tinggi.

Kerja sama Indonesia dengan UNODC melalui PGC memberinya akses pada berbagai program dan sumber daya internasional yang dapat memperkuat pemahaman, pencegahan, dan penanganan kejahatan transnasional, termasuk terorisme.

Resolusi yang diinisiasi Indonesia dan Australia tentang perlakuan anak-anak yang terkait dengan kelompok teroris juga mendapat dukungan global, menunjukkan kesadaran internasional akan pentingnya perlindungan hak anak dalam konteks terorisme.

Kesimpulan dan Rekomendasi

Dari peristiwa dan inisiatif yang diangkat BNPT di forum internasional, dapat disimpulkan bahwa kerja sama internasional sangat vital untuk efektivitas penanganan terorisme dan kejahatan transnasional lainnya. Indonesia telah mengambil langkah strategis dengan memperkuat kemitraan teknis dan mengusung isu perlindungan anak di level global.

Rekomendasi penting bagi pemerintah dan lembaga terkait adalah terus mengembangkan jaringan kerja sama internasional, melakukan sharing intelligence secara aktif, serta mengintegrasikan pendekatan humanis seperti perlindungan anak dalam kebijakan penanggulangan terorisme.

Selain itu, upaya-upaya pencegahan harus dipadukan dengan rehabilitasi dan reintegrasi sosial bagi korban dan pelaku terorisme agar penanggulangan lebih menyeluruh dan berkelanjutan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *