Pemprov Banten Mulai Petakan 3.000 Km Jalan Rusak untuk Diperbaiki: Upaya Bangun Jalan Desa Sejahtera

Pendahuluan

Gubernur Banten Andra Soni telah mengumumkan bahwa Pemerintah Provinsi Banten mulai melakukan pemetaan jalan-jalan rusak sepanjang 3.000 kilometer yang tersebar di kabupaten dan desa. Program ini bertujuan untuk memperbaiki kondisi jalan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah Banten.

Program ini dikenal dengan nama Bangun Jalan Desa Sejahtera (Bang Andra) yang akan memberi akses perbaikan jalan di wilayah desa maupun kabupaten secara bertahap dengan dukungan dana dan kolaborasi lintas pemerintah.

Analisis

Viralnya berita mengenai pemetaan dan perbaikan jalan sepanjang 3.000 Km ini menunjukkan besarnya tantangan infrastruktur yang dihadapi oleh pemerintah daerah, terutama di daerah yang memiliki wilayah dan jumlah desa yang luas seperti Kabupaten Lebak dan Pandeglang. Rentang jalan yang perlu dibenahi mencapai hampir sepertiga wilayah Provinsi Banten, sehingga perbaikan jalan menjadi agenda penting untuk mendukung mobilitas masyarakat dan pembangunan ekonomi lokal.

Program Bang Andra tidak hanya memfokuskan pada perbaikan jalan, tetapi juga mendukung kolaborasi antara pemerintah desa, pemerintah kabupaten, pemerintah provinsi, dan pemerintah pusat. Hal ini menunjukkan sebuah pendekatan terpadu dalam menangani masalah infrastruktur yang kompleks, mengingat permasalahan akses jalan yang lama terabaikan akan berpengaruh pada perekonomian lokal seperti distribusi hasil pertanian dan mobilitas sosial.

Data Pendukung

Panjang jalan yang rusak hampir mencapai 3.000 kilometer, dengan fokus utama perbaikan di Kabupaten Lebak yang memiliki luas 3.481 kilometer persegi dan Kabupaten Pandeglang yang memiliki luas 2.747 kilometer persegi. Kedua kabupaten tersebut hampir mencakup sepertiga wilayah Provinsi Banten yang total luasnya adalah 9.353 kilometer persegi.

Untuk tahun 2025, program Bang Andra menargetkan pembangunan jalan desa sepanjang 12 kilometer di delapan titik lokasi yang tersebar di beberapa kabupaten dan kota di Banten dengan anggaran Rp60 miliar. Setiap titik pembangunan jalan ditargetkan berukuran dua hingga tiga kilometer, dengan harapan penanganan secara terpadu untuk dampak yang lebih maksimal.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banten, Arlan Marzan, menyatakan bahwa delapan titik pembangunan berada di lima kabupaten/kota, yaitu tiga di Pandeglang, dua di Lebak, serta satu di Kabupaten Serang, Kabupaten Tangerang, dan Kota Serang.

Kesimpulan

Dengan kondisi geografis yang menantang dan banyaknya jalan rusak, langkah Pemprov Banten dalam memetakan dan membenahi 3.000 Km jalan adalah tindakan strategis yang dapat meningkatkan konektivitas dan kesejahteraan masyarakat. Kolaborasi antar lembaga pemerintahan menjadi kunci sukses program ini.

Rekomendasi bagi pemerintah daerah lain adalah mencontoh pendekatan terpadu seperti ini dalam menangani masalah infrastruktur, sehingga pembangunan dapat dilakukan secara efektif dan memberikan manfaat luas. Selain itu, masyarakat juga didorong untuk ikut berpartisipasi mengawasi dan mendukung perbaikan infrastruktur demi percepatan pembangunan di daerah masing-masing.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *